Wednesday, November 15, 2017

Planning/Perencanaan




Planning atau perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how).
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2.      Merumuskan keadaan saat ini
3.      Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tujuan Perencanaan atau Planning ini adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuannya dengan meminimalisasikan resiko ketidakpastian yang akan terjadi pada organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan Manfaat dari Perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk memberikan pedoman yang sistematik dan membantu para manajer untuk berorientasi ke depan serta penekanan pada tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik dan sistematis akan menaikan tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.

Jenis perencanaan menurut prosesnya:
1. Policy Planning : suatu rencana yang memuat kebijakan-kebijakan tentang garis besar atau pokok dan bersifat umum.
2. Progam Planning : perincian atau penjelasan daripada policy planning.
3. Operational planning : perencanaan yang memuat hal-hal teknis. 
 
Jenis Perencanaan menurut waktunya:
1.      Perencanaan Strategis/Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen puncak.
2.   Perencanaan Taktis//Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah).
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif. Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada manajemen menengah. 
3. Perencanaan Operasional/Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah). Perencanaan  jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan

No comments:

Post a Comment

Pengalaman Mahasiswa Mendapatkan Nilai Pertamanya

S ebelum aku bercerita tentang pengalamanku ketika pertama kali mendapatkan nilai di semester awa kuliah, ijinkah aku memperkenalkan diri...