Planning
atau perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud
perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa
(who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how).
Menurut
T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
sebagai berikut:
1. Menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan
keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tujuan
Perencanaan atau Planning ini adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan meminimalisasikan resiko ketidakpastian yang akan terjadi pada
organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan
Manfaat dari Perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk memberikan pedoman
yang sistematik dan membantu para manajer untuk berorientasi ke depan serta
penekanan pada tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik
dan sistematis akan menaikan tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuan organisasinya.
Jenis perencanaan menurut prosesnya:
1. Policy Planning : suatu rencana yang memuat kebijakan-kebijakan tentang garis besar atau pokok dan bersifat umum.
2. Progam Planning : perincian atau penjelasan daripada policy planning.
3. Operational planning : perencanaan yang memuat hal-hal teknis.
Jenis perencanaan menurut prosesnya:
1. Policy Planning : suatu rencana yang memuat kebijakan-kebijakan tentang garis besar atau pokok dan bersifat umum.
2. Progam Planning : perincian atau penjelasan daripada policy planning.
3. Operational planning : perencanaan yang memuat hal-hal teknis.
Jenis Perencanaan menurut waktunya:
1. Perencanaan
Strategis/Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam
jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum,
rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola
penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top level planning menekankan tujuan
jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen
puncak.
2. Perencanaan
Taktis//Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah).
Jenjang perencanaan menengah sifatnya
lebih administratif. Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh
untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. Tanggung jawab
perencanaan middle level berada pada manajemen menengah.
3. Perencanaan Operasional/Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah). Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan
3. Perencanaan Operasional/Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah). Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan
No comments:
Post a Comment